Jumat, 11 Januari 2013

TIPS : MEMILIH MESIN CUCI?

Bagi sebagian orang pekerjaan mencuci pakaian mulai dari merendam, mengucek, membilas, memeras hingga mengeringkan adalah pekerjaan yang cukup menguras tenaga dan waktu, apalagi jika terdapat noda pada pakaian yang sulit dihilangkan. Itu cerita masa lalu, pada saat ini pekerjaan mencuci bisa dilakukan dengan lebih santai dan menyenangkan dengan adanya mesin cuci. Bagi mereka yang saat ini mempertimbangkan untuk memakai mesin cuci maka sebelum memilih produk yang diinginkan, ada baiknya terlebih dahulu mengetahui jenis mesin cuci yang ada dipasaran saat ini sehinga dapat menyesesuaikan dengan kebutuhan dan ketersedaan dana yang ada.
Pada saat ini dipasaran terdapat tiga jenis mesin cuci, yaitu twin tube atau dua tabung, top loading dan front loading. Proses kerja dari masing-masing mesin cuci tersebut beserta kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut :

I. Mesin cuci twin tube
TIPS : MEMILIH MESIN CUCI?


Sesuai dengan namanya, pada mesin cuci ini terdapat dua tabung yang berjajar dengan posisi vertikal (tegak), kedua tabung tersebut masing-masing adalah :
Tabung pertama adalah tabung cuci/bilas berfungsi untuk melaksanakan proses pencucian dan pembilasan. Didalam tabung cuci/bilas ini pada bagian bawah terdapat peralatan yang disebut pulsator, yang digerakkan oleh motor listrik. Proses pencucian atau pembilasan terjadi karena pada waktu tabung cuci/bilas berisi cucian, air dan deterjen, kemudian pulsator diputar oleh motor listrik maka akan mengakibatkan terjadinya pusaran air yang mampu membawa seluruh cucian perputar bersama air didalam tabung cuci/bilas tersebut. Keadaan ini menghasilkan daya cuci karena seolah-olah cucian seperti sedang dikucak-kucak, apalagi apabila putaran pulsator diatur pada posisi dua arah/bolak balik maka daya cucinya semakin kuat karena setiap berganti arah putaran seperti disentak.
Tabung kedua disebut tabung pengering (dryer) berfungsi untuk mengeringkan pakaian yang telah dicuci pada tabung cuci/bilas merupakan tabung yang berlubang-lubang yang diputar oleh motor listrik. Proses pengeringan terjadi karena pada waktu tabung pengering berisi cucian dan diputar oleh motor listrik dengan kecepatan tingggi (bisa mencapai 1.200 rpm) akan menyebabkan timbulnya gaya sentrifugal yang mampu menekan cucian pada dinding tabung pengering dan melemparkan air pada cucian tersebut keluar melalui lubang-lubang yang terdapat pada tabung pengering tersebut.
Karena kecepatan putaran dari pulsator dan dryer tidak sama, maka masing-masing digerakkan oleh motor listrik dan sistim transmisi sendiri-sendiri, sehingga pada mesin cuci jenis ini mempunyai dua buah motor listrik.
Mesin cuci ini juga dilengkapi dengan panel kontrol yang terdiri dari :
  • Wash/rinse timer, yaitu peralatan yang digunakan untuk mengatur waktu proses pencucian/pembilasan akan berlangsung.
  • Knop wash action, berfungsi untuk mengatur putaran dari pulsator, bisa bekerja dengan putaran satu arah atau putaran dua arah /bolak balik. Pada umumnya putaran satu arah digunakan untuk proses pencucian yang ringan/tidak terlalu kotor, sedangkan putaran dua arah/bolak balik digunakan untuk cucian yang berat/lebih kotor.
  • Knop drain, berfungsi untuk membuang air dari dalam tabung cuci/bilas.
  • Dryer timer, yaitu peralatan yang digunakan untuk mengatur waktu proses pengeringan akan berlangsung.
Mesin cuci selalu dilengkapi dengan saluran untuk mengalirkan air bersih yang akan digunakan pada proses pencucian dan selang yang berfungsi untuk mengalirkan air limbah yang dikeluarkan/dibuang dari mesin cuci tersebut.
Adapun proses pencucian pada mesin cuci jenis twin tube dilakukan sebagai berikut :
  1. Atur knop drain pada posisi menutup, buka kran sehingga air bersih mengalir kedalam tabung cuci/bilas. Isi air sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan buku petunjuk, selanjutnya campurkan deterjen kedalam air bersih didalam tabung cuci/bilas atau isikan pada tempat yang telah disediakan sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan buku petunjuk.
  2. Masukkan pakaian yang akan dicuci kedalam tabung cuci/bilas, jangan memasukkan pakaian melibihi kapasitas mesin cuci, karena bisa menyebabkan kerusakan akibat mesin cuci bekerja terlalu berat. Selain itu juga daya kerja mesin cuci menjadi kurang efektif sehingga hasil kerjanya menjadi tidak optimal.
  3. Hubungkan stop kontak mesin cuci dengan sumber aliran listrik, atur arah putaran pulsator sesuai dengan kondisi pakaian yang akan dicuci (putaran searah atau bolak balik), kemudian atur wash/rinse timer sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan buku petunjuk.
  4. Apabila waktu pencucian telah tercapai, maka timer akan mematikan kerja pulsator sehingga proses pencucian berhenti.
  5. Atur knop drain pada posisi membuka sehingga air deterjen yang ada didalam tabung cuci/bilas akan mengalir keluar melalui selang pembuang.
  6. Pindahkan cucian dari tabung cuci/bilas ketabung pengering (dryer), tutup kembali tabung pengering, dan atur dryer timer sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan buku petunjuk sehingga proses pengeringan awal akan berlangsung. Putaran tabung pengering pada waktu bekerja cukup tinggi, sehingga apabila dryer dibiarkan dalam keadaan tidak terlindungi dapat membayakan pemakai, oleh karena itu sebagai pengaman pabrik memasang switch yang akan mengatur agar supaya dryer tidak dapat beroperasi apabila tutup tabung dryer dalam keadaan terbuka.
  7. Sambil menunggu proses pengeringan awal, atur kembali knop drain keposisi menutup dan isi tabung cuci/bilas dengan air sampai batas yang ditentukan.
  8. Apabila waktu pengeringan awal telah tercapai, maka timer akan mematikan proses pengeringan.
  9. Buka tutup tabung pengering, pindahkan kembali cucian ketabung cuci/bilas.
  10. Atur kembali wash/rinse timer sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan buku petunjuk sehingga proses pembilasan akan berlangsung. Selama proses pembilasan ini air bisa dibuang sama sekali dengan membuka knop drain untuk kemudian diganti dengan air baru, atau air bersih dibiarkan tetap mengalir karena pada tabung cuci/bilas terdapat lubang pelimpah sehingga kelebihan air akan keluar dari mesin cuci melalui selang pembuang.
  11. Apabila waktu pembilasan telah tercapai, maka timer akan mematikan proses pembilasan.
  12. Pindahkan lagi cucian kedalam tabung pengering, tutup kembali tabung pengering, atur dryer timer sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan buku petunjuk, dan biarkan proses pengeringan akhir berlangsung.
  13. Apabila waktu pengeringan akhir telah tercapai, maka timer akan mematikan proses pengeringan.
  14. Buka kembali tutup tabung pengering dan keluarkan cucician untuk untuk dijemur agar benar-benar kering.
Kekurangan dari mesin cuci jenis twin tube adalah :
  • Masih banyak memerlukan campur tangan manusia (tidak otomatis) seperti memindakan cucian dari tabung  cuci/bilas ke tabung pengering dan sebaliknya.
  • Karena proses pencucian dan pembilasan terjadi dengan memusarkan cucian didalam air, pada pakaian dengan bahan tertentu bisa berubah bentuk. Misalnya baju kaus dengan bahan katun lengannya menjadi lebar atau sering kancing baju menjadi lepas.
Kelebihan dari mesin cuci jenis twin tube adalah :
  • Bisa melakukan perendaman dan pencucian pendahuluan pada bagian-bagian pakaian yang kotor sekali seperti leher, ketiak dan ujung lengan baju, pantat dan ujung kaki celana dsb. secara manual, baru yang lainnya serahkan pada mesin cuci.
  • Bisa menambahkan cucian pada waktu proses pencucian.
  • Alokasi waktu pencucian, pembilasan dan pengeringan mudah diatur sesuai dengan kondisi cucian.
  • Apabila ada kerusakan pada salah satu motor listriknya, mesin cuci masih bisa difungsikan. Misalnya motor listrik penggerak pulsatornya yang rusak maka dryernya masih bisa dipakai dan sebaliknya.
  • Harga mesin cuci jenis ini cukup terjangkau.
II. Mesin cuci top loading
TIPS_MEMILIH_MESIN _CUCI.jpg


Ini adalah istilah salah kaprah yang terlanjur populer dinegeri kita ini. Kalau diartikan sebenarnya twin tub juga termasuk jenis top loading, hanya karena pada mesin cuci ini memiliki satu buah tabung saja maka untuk membedakannya diberi nama top loading (kenapa namanya kok nggak singgle tube saja ya?).
Konsep dasar dari mesin cuci jenis top loading ini adalah menggabungkan tabung cuci/bilas dan tabung pengering pada mesin cuci twin tube menjadi satu, sehingga tidak perlu memindahkan cucian dari tabung cuci/bilas ketabung pengering dan sebaliknya. Dengan demikian pada mesin cuci jenis ini tabungnya hanya ada satu yang bentuk pisiknya seperti tabung pengering pada mesin cuci jenis twin tube yaitu tabung yang berlubang-lubang namun permukaannya tidak rata karena terdapat tonjolan dibeberapa tempat, dan dimensinya juga lebih besar karena semua proses mulai pencucian, pembilasan dan pengeringan akan berlangsung didalam tabung ini. Bahan tabung umumnya stainless steel dan sama seperti pada mesin cuci jenis twin tube pada bagian dalam bawah tabung terdapat pulsator, dimana tabung dan pulsator ini digerakkan oleh satu motor listrik.
Sama seperti pada mesin cuci jenis twin tube, proses pencucian atau pembilasan terjadi karena pada waktu pulsator diputar oleh motor listrik maka akan mengakibatkan terjadinya pusaran air yang mampu membawa seluruh cucian perputar bersama air didalam tabung tersebut. Bahkan pada mesin cuci jenis top loading ini tabungnya juga berputar dengan arah putaran yang berlawanan dengan arah putaran dari pulsator yang katanya ini dapat meningkatkan efektifitas pencucian.
Begitu juga proses pengeringan terjadi setelah air deterjen/air bilas dibuang maka tabung pengering yang berisi cucian diputar oleh motor listrik dengan kecepatan tingggi (bisa mencapai 1.200 rpm) akan menyebabkan timbulnya gaya sentrifugal yang mampu menekan cucian pada dinding tabung pengering dan melemparkan air pada cucian tersebut keluar melalui lubang-lubang yang terdapat pada tabung pengering tersebut.
Panel kontrol pada mesin cuci top loading berbeda sekali dengan panel kontrol pada mesin cuci twin tube. Semua proses keja kerja mulai pengaliran air, pemberian deterjen, pencucian, pembuangan air bekas cucian, pengeringan awal, pengaliran air bilas, pembilasan, penggunaan pelembut dan pengeringan akhir semuanya diatur secara otomatis oleh mesin cuci baik secara semi komputerize maupun full computerize. Pada awalnya filosfi dari perubahan panel kontrol mesin cuci twin tube ke mesin cuci top loading adalah menggabungkan knob-knob pada panel kontrol mesin cuci twin tube menjadi satu alat, sehingga sebelum dioperasikan kita perlu mengatur waktu pencucian, waktu pengeringan awal, waktu pembilasan dan waktu pengeringan akhir. Namun pada mesin cuci top loading yang lebih modern hal itu sudah ditiadakan dan diganti dengan pilihan proses pencucian sesuai dengan bahan dari pakaian/cucian yang akan dicuci atau tingkat kerja proses pencucian mulai ringan, sedang, normal, berat dan sangat berat.
Dengan demikian cara menggunakan mesin cuci ini menjadi sangat mudah dan simple sekali yaitu :
  1. Masukkan cucian kedalam mesin cuci.
  2. Isi deterjen dan softener, sesuai dengan kebutuhan.
  3. Masukkan stop kontak aliran listrik dan buka kran air.
  4. Pilih program pencucian.
  5. Tekan knob start agar mesin cuci memulai proses kerja.
Dan …… sudah, tinggalkan mesin cuci karena semua proses pencucian akan berlangsung tanpa memerlukan campur tangan kita, sampai nanti kalau proses pencucian selesai kita tinggal mengambil cucian untuk dijemur. Namun pada waktu proses pencucian selesai pintu mesin cuci tidak bisa langsung dibuka, harus ditunggu beberapa menit dulu baru bisa dibuka (sekitar 2 sampai 3 menit).
Kekurangan dari mesin cuci jenis top loading adalah :
  • Harga dari mesin cuci jenis ini lebih mahal dibandingkan dengan jenis twin tube.
  • Seperti pada mesin cuci twin tube, proses pencucian dan pembilasan terjadi dengan memusarkan cucian didalam air, sehingga pada pakaian dengan bahan tertentu bisa berubah bentuk. Misalnya baju kaus dengan bahan katun lengannya menjadi lebar atau sering kancing baju menjadi lepas.
  • Apabila proses pencucian sudah dimulai tidak bisa menambahkan cucian karena pintu mesin cuci tidak dapat dibuka.
Kelebihan dari mesin cuci jenis top loading adalah :
  • Bisa melakukan perendaman dan pencucian pendahuluan pada bagian-bagian pakaian yang kotor sekali seperti leher, ketiak dan ujung lengan baju, pantat dan ujung kaki celana dsb. baru yang lainnya serahkan pada mesin cuci, sebelum mesin cuci di”on”kan dan “start”.
  • Seluruh proses pencucian diatur secara otomatis oleh mesin cuci, tidak memerlukan campur tangan manusia lagi kecuali menjemur, sehingga bisa ditinggal mengerjakan pekerjaan lain.
III. Mesin cuci front loading
TIPS_MEMILIH_MESIN _CUCI.jpg

Perbedaan mendasar pada mesin cuci jenis front loading dengan mesin cuci jenis twin tube dan front loading adalah :
- Posisi tabung pada mesin cuci front loading adalah horisontal, dengan arah putaran vertikal.
- Hanya ada satu tabung,  yaitu tabung stainles steel yang berlubang-lubang seperti pada mesin cuci jenis top loading, yang mempunyai tonjolan dibeberapa tempat.
- Tabung tidak dilengkapi dengan pulsator.
Daya cuci pada mesin cuci jenis ini dihasilkan akibat cucian yang basah dengan air deterjen dibawa berputar oleh tabung secara vertikal. Karena kecepatan putaran tabung pada waktu proses mencuci didesain tidak terlalu cepat, maka pada waktu posisi cucian tersebut sampai pada puncak putaran, cucian tersebut akan jatuh kebagian tabung yang dibawah sehingga menimbulkan efek seperti digilas, apalagi arah putaran tabung selalu berubah-ubah, maka efektifitas penggilasan cucian ini menjadi lebih intensif.
Apabila proses pencucian/penggilasan telah selesai, maka air deterjen dibuang dan diganti dengan air bersih untuk melakukan proses pembilasan.
Begitu juga proses pengeringan terjadi setelah air deterjen/air bilas dibuang dan tabung pengering yang berisi cucian dan diputar oleh motor listrik dengan kecepatan tingggi (bisa mencapai 1.200 rpm) akan menyebabkan timbulnya gaya sentrifugal yang mampu menekan cucian pada dinding tabung pengering dan melemparkan air pada cucian tersebut keluar melalui lubang-lubang yang terdapat pada tabung pengering tersebut.
Panel kontrol pada mesin cuci front serupa dengan panel kontrol pada mesin cuci front loading, karena semua proses keja kerja mulai pengaliran air, pemberian deterjen, pencucian, pembuangan air bekas cucian, pengeringan awal, pengaliran air bilas, pembilasan, penggunaan pelembut dan pengeringan akhir semuanya diatur secara otomatis oleh mesin cuci baik secara semi komputerize maupun full computerize. Hanya diperlukan menentukan pilihan proses pencucian sesuai dengan bahan dari pakaian/cucian yang akan dicuci atau tingkat kerja proses pencucian mulai ringan, sedang, normal berat dan sangat berat. Bahkan pada mesin cuci modern saat ini apabila tingkat pencucian seperti itu dianggap kurang, masih ada opsi untuk menambah waktu pencucian, waktu pembilasan dan mencuci dengan mengatur temperatur air yang digunakan dalam proses pencucian. Demikian juga pemberian deterjen dan softener sudah diatur secara otomatis oleh mesin cuci yang disesuaikan dengan berat dari cucian yang akan dikerjakan.
Cara menggunakan mesin cuci ini sangat mudah dan simple sekali yaitu :
  1. Masukkan cucian kedalam mesin cuci.
  2. Periksa persediaan deterjen dan softener, tambah bila kurang.
  3. Masukkan stop kontak aliran listrik dan buka kran air.
  4. ”On”kan mesin cuci kemudian pilih program pencucian.
  5. Tekan knob start agar mesin cuci memulai proses kerja.
Dan …… sudah, tinggalkan mesin cuci karena semua proses pencucian akan berlangsung tanpa memerlukan campur tangan kita, sampai nanti kalau proses pencucian selesai kita tinggal mengambil cucian untuk dijemur. Namun pada waktu proses pencucian selesai pintu mesin cuci tidak bisa langsung dibuka, harus ditunggu beberapa menit dulu baru bisa dibuka (sekitar 2 sampai 3 menit).
Bahkan ada mesin yang dilengkapi dengan program “time delay” dengan beberapa pilihan yaitu : 3 jam, 6 jam dan 9 jam. Artinya apabila dipilih program time delay 9 jam, maka awal proses pencucian akan diatur sehingga proses pencucian akan selesai 9 jam kedepan, jadi apabila penyetelan tersebut dilakukan pada pukul 21.00 malam kemudian ditinggal tidur, maka keesokan harinya pada pukul 06.00 proses pencucian telah selesai sehingga siap dijemur.
Kekurangan dari mesin cuci jenis front loading adalah :
  • Harga dari mesin cuci jenis ini lebih mahal dibandingkan dengan dua jenis mesin cuci lainnya.
  • Apabila proses pencucian sudah dimulai tidak bisa menambahkan cucian karena pintu mesin cuci tidak dapat dibuka.
  • Pada waktu memasukkan dan mengeluarkan cucian harus dengan membungkuk.
Kelebihan dari mesin cuci jenis top loading adalah :
  • Proses mencuci/membilas dengan cara menggilas cucian dipercaya lebih efektif dibandingkan dengan cara memusarkan cucian didalam air deterjen/air bersih.
  • Kemungkinan terjadi perubahan bentuk pada pakaian dengan bahan tertentu, misalnya baju kaus dengan bahan katun lengannya menjadi lebar atau sering kancing baju menjadi lepas bisa direduksi.
  • Seluruh proses pencucian diatur secara otomatis oleh mesin cuci, tidak memerlukan campur tangan manusia lagi kecuali menjemur, sehingga bisa ditinggal mengerjakan pekerjaan lain.
Demikian bahasan tentang mesin cuci yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat memberikan wacana bagi anda yang memerlukan, sehingga dapat memilih sesuai dengan keperluan. Karena orang Jawa bilang “Ono rego, ono rupo” artinya kalau kita memilih yang canggih tentunya harganya akan mahal, sebaliknya kalau dana kita terbatas ya pilih saja yang sederhana.
Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar