Cara Memperbaiki Pompa Air

Tips Untuk Memper Baiki Pompa Air

Pompa Air

Cara Memperbaiki Pompa Air.

Cara Merawat Pompa Air

Tips Trik dan Cara Memperbaiki Pompa Air

Statistik Pompa Air

Statistik Pompa Air Pompa Plus

Kumpulan Jenis Pompa Air

Type Merk dan Harga Pompa Air Masa Kini

Minggu, 24 Februari 2013

dampaknya bila mesin pompa air sering start stop

Mesin pompa air adalah salah satu peralatan listrik yang cukup vital di banyak perumahan. Kerusakan pada unit ini akan mengakibatkan terganggunya pasokan air dari dalam tanah, dan tentu akan sangat mengganggu kegiatan harian di rumah. Sehingga berangkat dari fakta inilah kita sebaiknya memperhatikan aspek pengoperasian dari mesin pompa air ini.

Tulisan ini tidak membahas mengenai detail pemasangan instalasi pompa air beserta bagian pemipaannya. Tapi pembahasannya akan lebih menelaah pada aspek operasi dari mesin pompa air dilihat dari sudut kelistrikannya. Secara umum, diluar instalasi pipa, mesin pompa air terdiri dari dari 3 bagian besar yaitu motor listrik (lazim kita sebut dengan dinamo), pompa air dan tabung akumulator. Sedangkan aksesoris yang biasanya terpasang adalah pressure switch (kita biasa menyebutnya “otomatis”) dan motor thermal protector (terpasang di dalam motor listriknya). 

Motor listrik berfungsi sebagai penggerak pompa air, dimana motor listrik ini mengubah energi listrik menjadi energi gerak / putar. Antara motor listrik dan pompa air dihubungkan oleh satu shaft. Pompa air mempunyai bagian yang disebut impeller yang juga ikut berputar, sedemikian sehingga air terhisap dari sumbernya melalui pipa masuk (suction) dan kemudian didorong keluar dengan tekanan tertentu melalui pipa keluar (discharge). Sebelum air keluar di pipa discharge, maka air itu melewati dulu sebuah tabung yang berfungsi sebagai akumulator. Cara kerja akumulator ini adalah menyimpan air pada saat tekanan pompa tinggi dan mengeluarkan air saat tekanannya turun. Ada beberapa mesin pompa air yang tidak menggunakan tabung ini.

Sedangkan aksesoris seperti pressure switch (atau “otomatis”) berfungsi sebagai sensor tekanan air. Pressure switch ini memberi perintah kapan mesin pompa air harus stop dan kapan mesin harus start, tergantung dari tekanan air yang diterima sensornya. Dan thermal protector motor berfungsi sebagai system proteksi motor listrik untuk menghindari kerusakan kawat lilitan motor listrik karena panas yang berlebihan. Thermal protector ini biasanya menggunakan bimetal yang bekerja dengan berdasarkan panas pada lilitan tersebut. Bila panas dirasakan berlebihan maka thermal protector  akan bekerja memutuskan arus pada motor tersebut.
 
Cara kerja mesin pompa air

Kita asumsikan suatu instalasi air menggunakan mesin pompa air dengan instalasi pipa yang langsung menuju keran air. Saat keran dibuka, maka air keluar karena masih ada tekanan sisa di dalam pipa dan juga dalam akumulator. Seiring kuantitas air yang keluar maka tekanan tersebut akan turun dan dirasakan oleh pressure switch. Pada akhirnya kontak arus listrik dari pressure switch akan bekerja dan membuat motor start dan pompa air berputar sehingga air tanah dihisap dan dikeluarkan dengan tekanan tertentu. Saat keran ditutup, maka mesin pompa air tidak langsung stop seketika karena air tersebut terkumpul dalam pipa hingga akumulator, hingga mencapai tekanan tertentu yang membuat pressure switch bekerja memutus arus listrik ke motor listrik dan mesin pompa air akhirnya stop.

Dengan cara kerja seperti ini, hal yang perlu dihindari adalah bukaan keran yang kecil. Apalagi jika system instalasi airnya tidak menggunakan penampung air (tandon / toren).

Mengapa?

Karena berakibat mesin pompa air akan sering start dan stop dalam interval pendek. Siapapun tentu tahu, bahwa bukaan keran yang kecil akan membuat aliran air menjadi kecil. Tetapi mesin pompa air tetap mengeluarkan air dalam jumlah sama, sehingga tekanan dalam pipa dan tabung akumulator akan naik. Akhirnya pressure switch akan bekerja memutus arus listrik ke motor pompa sehingga stop. Karena aliran air yang kecil pada keran tadi terus mengalir, maka dalam waktu singkat tekanan air dalam pipa dan akumulator kembali turun sampai pressure switch kembali membuat motor listrik start dan pompa berputar kembali. Begitu seterusnya berulang-ulang hingga keran air ditutup sepenuhnya atau dibuka sepenuhnya.

Sistem pengoperasian seperti ini bisa boros listrik dan juga umur dari motor listrik akan lebih pendek.

Mengapa lagi nih? Yuk…kita telaah bareng-bareng…

Hampir semua mesin pompa air menggunakan motor listrik jenis motor induksi. Apa sih motor induksi itu?

Oke..disini kita akan sedikit menyentuh sisi teori dari listrik ini untuk membantu pemahaman.

Kita lihat contohnya dulu deh.

Salah satu contoh adalah kipas angin. Nah…bisa dilihat kan penampakannya. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang bekerja berdasarkan hukum induksi. Secara singkat, ada dua bagian besar dalam motor induksi, yaitu stator dan rotor. Dua-duanya berbentuk kumparan atau gulungan kawat listrik. Kumparan stator merupakan kumparan yang diam (asal kata : statis) dan kumparan rotor merupakan kumparan yang berputar (asal kata : rotasi). Cobalah perhatikan kipas angin tadi, dimana kalo kita intip sedikit maka akan terlihat gulungan kawat listrik yang diam. Itulah kumparan stator. Sedangkan bila ingin melihat kumparan rotornya maka perlu kita bongkar dulu kipas angin itu.

Karakteristik Start Motor Induksi

Motor induksi mempunyai karakteristik dengan start awal yang memerlukan arus listrik yang cukup besar, lebih besar dari arus nominalnya. Besarannya antara 3 – 6 kali arus nominal, tergantung dari karakteristik motornya. Contohnya, mesin pompa air 250 Watt (biasanya jenis jet pump atau semi jet pump) akan mempunyai arus nominal sebesar 250W / 220V = 1.14A (Agar memudahkan. unsur faktor daya tidak kita masukan). Maka saat start, mesin pompa air akan memerlukan arus listrik antara 3.42A – 6.84A selama kurang lebih antara 0.2 – 0.4 detik.

Cukup singkat memang..tetapi coba perhatikan beberapa efek yang bisa berpengaruh :

    Bila daya listrik langganan PLN  di rumah hanya sebesar 900VA atau 1300VA dan saat itu sedang banyak pemakaian, maka potensi terjadinya MCB trip (atau sering disebut “listrik anjlok”) di MCB Box atau kWh meter sangat besar.
    Bila frekuensi start-stop mesin air sangat sering dalam rentang yang pendek, misal 10 kali dalam 3 menit, maka total energi listrik yang diserap saat start-stop mesin pompa air akan lumayan besar. Apalagi jika mesin pompa air-nya sudah berumur.
     Arus start yang cukup besar dan berulang-ulang dalam waktu singkat tadi akan menimbulkan panas yang cukup tinggi pada gulungan kawat motor tadi. Hal ini tidak menjadi masalah jika motor terus hidup / berputar sehingga ada cukup pendinginan yang didorong dari kipas motor. Tapi jika start-stop dalam interval singkat tentu panas yang timbul karena arus start tadi belum sempat turun dan kemudian motor stop, kemudian start lagi, sehingga panasnya akan terakumulasi. Jika panasnya berlebih maka thermal protector akan bekerja dan untuk beberapa waktu motor tidak bisa start. Memang kejadian seperti ini tidak sampai merusak motor listrik, tapi dengan panas yang diatas rata-rata tentu akan mempengaruhi isolasi dari kawat gulungannya.

Motor-motor listrik yang digunakan dalam peralatan listrik rumah adalah motor listrik satu phase. Design motor listrik untuk peralatan-peralatan tersebut saat ini sudah sedemikian rupa sehingga bisa mereduksi arus start motor agar lebih rendah, tetapi tetap saja akan lebih besar dari arus nominalnya.

Grafik berikut cukup representatif dalam  menjelaskan fenomena ini :


Well Pump Characteristic

Karakteristrik arus start dari sebuah motor pompa

Dalam grafik tersebut, suatu pompa yang mempunyai tegangan suplai 240V dan arus nominal 6A akan memerlukan waktu akselerasi start sebesar 0.2 detik dan arus start sebesar lebih dari 18A (lebih dari 3 kali arus nominalnya). Karakteristik start motor tersebut akan berbeda dengan motor lain tergantung dari kondisi motor listrik, desain, torsi beban dan juga umurnya.

Nah..mudah-mudahan penjelasan diatas bisa dipahami dengan lebih mudah. Oleh karena itu mengapa banyak yang menyarankan penggunaan tandon / toren air sebagai tempat penampungan air. Karena selain faktor ketersediaan cadangan air yang siap digunakan, terutama saat terjadi pemadaman listrik PLN atau mesin pompa air bermasalah, juga dapat menjaga keawetan mesin pompa air tersebut dan juga bisa lebih hemat listrik. Tapi jika anda belum bisa menyediakan  toren air, maka usahakan air ditampung dalam bak air agar tidak sering buka tutup keran air.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat

Sabtu, 23 Februari 2013

Cara Kerja Pompa Air

1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal)
Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan putaran.









http://pompa-plus.blogspot.com/
2. Positive Displacement Pumps (pompa desak)
Sifat dari pompa desak adalah perubahan periodik pada isi dari ruangan yang terpisah dari bagian hisap dan tekan yang dipisahkan oleh bagian dari pompa.
Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa tekan adalah sebanding dengan kecepatan pergerakan atau kecepatan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang dihasilkan oleh pompa ini tidak tergantung dari kecepatan pergerakan atau putaran. Pompa desak di bedakan atas : oscilating pumps (pompa desak gerak bolak balik), dengan rotary displecement pumps (pompa desak berputar).
Contoh pompa desak gerak bolak balik : piston/plunger pumps, diaphragm pumps.
Contoh pompa rotary displacement pumps : rotary pump, eccentric spiral pumps, gear pumps, vane pumps dan lain-lain.


http://pompa-plus.blogspot.com/
http://pompa-plus.blogspot.com/http://pompa-plus.blogspot.com/
3. Jet pumps
Sifat dari jets pump adalah sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari tempat yang sangat dalam. Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan oleh aliran media yang digunakan untuk membawa cairan tersebut ke atas (prinsip ejector). Media yang digunakan dapat berupa cairan maupun gas. Pompa ini tidak mempunyai bagian yang bergerak dan konstruksinya sangat sederhana. Keefektifan dan efisiensi pompa ini sangat terbatas.



4. Air lift pumps (mammoth pumps)
Cara kerja pompa ini sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan gas (two phase flow)


5. Hidraulic pumps

Pompa ini menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan).



6. Elevator Pump
Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan roda timbah,archimedean screw dan peralatan sejenis.



7.Electromagnetic Pumps
Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah medan magnet padi edia ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari pompa ini sangat terbatas pada cairan metal.

Kamis, 07 Februari 2013

Cara Membuat Lilitan Pompa Air


http://pompa-plus.blogspot.com/Persiapan

- Lepaskan Kern dari casing cover, dengan menggunakan palu dan batang besi.
- Lepaskan masing-masing lilitan pada lubang kern dengan cara memotongnya dengan gunting atau tang pemotong.
- Lepaskan Isolator.

Membuat Lilitan

- Siapkan kawat tembaga sesuai ukuran dengan pompa air yang rusak.
- Buatlah lilitan kawat tembaga dengan menggunakan mesin penggulung / conter, sesuaikan jumlah lilitan dengan aslinya dengan cara menghitungnya terlebih dahulu.
- Pasang Isolator yang terbuat dari plastik mika.
- Pasangkan gulungan kawat tembaga pada masing-masing hole yang telah dipasangi isolator dari     prespan mika / plastik mika, Pasang sesuai aslinya.
- Setelah semua terisi, rapikan dengan menggunakan palu kayu atau palu plastik.
- Batas antara lilitan sub coil dan main coil dengan plastik mika.
- Lumasi lilitan yang telah selesai dengan Insulating Vernis Merk Hitachi, agar lilitan lebih tahan terhadap panas.

Spare part Pompa Air ( gambar )

http://pompa-plus.blogspot.com/http://pompa-plus.blogspot.com/

http://pompa-plus.blogspot.com/http://pompa-plus.blogspot.com/


Cara Memilih Pompa Air

Tips cara memilih pompa air untuk rumah anda

Kebutuhan air bersih dirumah sangatlah tergantung dengan kualitas pompa air. Ada yang memakai PDAM dalam mencukupi kebutuhan air bersih di rumah, sekarang sudah banyak pompa air yang beredar di pasaran, ada yang model Korea, Jepang, Eropa, china, maupun produksi dalam negeri. Namun sebelum kita membelinya alangkah baiknya kita mengenal jenis-jenis pompa air, dan mengenali spesifikasi dari pompa air tersebut.


Tips Memilih Pompa air

- Kedalaman Air
Pertama-tama Ukurlah kedalaman air yang akan dipasang pompa air (Kedalaman permukaan air dari permukaan tanah bukan kedalaman air).
- Tips memilih pompa selanjunya yaitu Voltase
Tiap-tiap rumah pasti memiliki voltase atau daya listrik yang berbeda-beda. Sesuaikan dengan daya kekuatan listrik rumah anda dan jangan sampai melebihi muatan. Sesuaikanlah daya listrik pompa air sesuai dengan kemampuan listrik anda.
- Ketinggian Tower. Hingga ketinggian berapa air akan disalurkan. Untuk itu anda perlu mempelajari spesifikasi pompa. Biasanya disebut Total Head. Daya dorong juga dipengaruhi oleh berapa kedalaman hisapnya. Makin pendek daya hisap, makin jauh daya dorongnya. Oleh karena itu usahakan untuk menempatkan mesin pompa dengan sumur serendah mungkin.


http://pompa-plus.blogspot.com/





 Pilihlah Jenis pompa

Jenis-jenis pompa air yang akan digunakan sangatlah penting untuk diketahui. Oleh sebab itu marilah kita kenali jenis jenis pompa, spesifikasinya dan penjelasannya.

Pada dasarnya pembelian pompa air didasarkan pada beberapa hal berikut ini
1. Kedalaman sumur sampai mencapai permukaan air di musim kemarau
2. Ketinggian air yang ingin dicapai
3. Volume air yang diinginkan
4. Daya listrik yang tersedia

Berdasarkan kedalaman sumur, pompa air dibagi menjadi beberapa jenis sbb :
Pompa Shallo w pump / air dangkal
Pompa Shallo w pump / air dangkal

http://pompa-plus.blogspot.com/

1. Pompa Shallow pump / air dangkal (walaupun tertulis maksimal kedalaman sampai permukaan air = 9 meter, namun efektifnya hanya 7 meter)
Pompa Semi Jet pump
http://pompa-plus.blogspot.com/

2. Pompa Semi Jet Pump untuk Sumur dalam (walaupun tertulis maksimal kedalaman sampai permukaan air = 11 meter, namun efektifnya hanya 7-9 meter)
http://pompa-plus.blogspot.com/
3. Pompa Jet Pump untuk Sumur sangat dalam (kedalaman sampai permukaan air 9-20 meter)
















http://pompa-plus.blogspot.com/
Submersible pump

4. Submersible pump untuk sumur sangat-sangat dalam (kedalaman sampai permukaan air > 20 meter)
Lihatlah spesifikasi pompa yang menyatakan [suction lift] / daya hisap. Biasanya diukur dalam satuan meter
Ketinggian air yang ingin di capai dapat ditentukan melalui
a. Ketinggian torrent / penampungan air
b. Ketinggain titik air (misalnya keran di lantai 2)
Untuk dapat mencapai ketinggian tertentu, maka air sangat memerlukan tekanan, karena itu usahakan agar hambatan air dapat dikurangi.
Hambatan air dapat terjadi karena
- Belokan pada pipa air
- Saringan
Lihatlah spesifikasi pompa yang menyatakan [discharge] / daya dorong air. Biasanya diukur dalam satuan meter

Volume air yang diinginkan :
Biasanya semakin cepat putaran mesin pompa, maka akan semakin besar pula aliran air yang dapat dihasilkan.
karena itu volume air biasanya (walaupun tidak selalu) identik dengan besarnya konsumsi daya dari pompa tersebut

Daya listrik yang tersedia :
Ketika pompa pertama kali dinyalakan, ia membutuhkan biaya untuk mengisi mesin sampai 2X lipat dari konsumsi daya yang tertera karena itu
- Pastikan bahwa daya listrik yang tersambung pada pompa paling sedikit 2x dari daya pompa tersebut
- Jika aliran listrik tidak stabil, usahakan menggunakan stabilizer
Mari kita lihat contoh spesifikasi pompa air

http://pompa-plus.blogspot.com/
keterangan:
1. Max Capacity : 50 l / min
Itu artinya pada kinerja normal pompa ini mampu mengalirkan 50 liter air per menitnya
2. Suction lift : 11 m
Itu artinya pompa ini sanggup menyedot air dengan kedalam permukaan air 11 meter
Tapi biasanya kedalam maksimum akan menyebabkan air yang tersedot tidak efektif
3. Discharge head : 26 m
Itu artinya pompa ini mampu mengalirkan air sampai ketinggian 26 meter (dengan asumsi tidak ada hambatan apapun)
4. Total Head : 37 m
Total head = suction lift + discharge head
5. Pipe size : 1″ X 1″
Pipa yang digunakan untuk inlet maupun outlet pompa adalah 1″ (inchi)
6. Ouput : 100 W
Tenaga listrik yang dibutuhkan pada keadaan normal adalah 100 watt
7. V / HZ / PH : 220/50/1
Artinya untuk menjalankan pompa ini dibutuhkan tenaga listrik 200v dengan frekuensi 50 Hz
8. RPM : 2850
Pompa ini berputar sebanyak 2850 kali per menitnya
TIPS :
1. Sebainya pipa inlet (masuk) ke pompa memiliki diameter yang sama dengan spesifikasi pompa, agar air yang terhisap dapat efisien

Jumat, 01 Februari 2013

24 Mesin Pompa Air Pluit

http://pompa-plus.blogspot.com/
Sebanyak 24 mesin pompa air mobil yang diterjunkan ke lokasi musibah banjir di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, kembali ditarik pemerintah. "Penarikan dilakukan secara bertahap, tapi sekarang semuanya sudah kembali normal," ujar Lurah Pluit, Tahta Yujang, saat dikonfirmasi, Rabu, 30 Januari 2013.

Setelah banjir di kawasan itu surut dalam sepekan terakhir, ketergantungan terhadap pompa mobil bantuan pemerintah berangsur turun. Debit air yang ada masih bisa dikendalikan melalui belasan pompa yang dimiliki warga. "Sekarang justru fokusnya ke pembersihan sebab air sudah benar-benar surut," ujarnya.

Tahta mengatakan saat ini warga berfokus untuk mengembalikan kondisi pemukiman agar kembali bersih sehingga warga dapat segera kembali menempati tempat tinggalnya. "Saya sudah instruksikan agar RT, RW, dan seluruh warga bersih-bersih, tapi tetap waspada saat hujan tiba," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 12 rukun warga (RW) yang berada di kawasan itu tergenang banjir hingga dua meter lebih. Ribuan warga terpaksa mengungsi ke beberapa tenda darurat. Besarnya debit air yang masuk akibat jebolnya Kanal Banjir Barat di Jalan Latuharhari menyebabkan rendaman banjir lebih lama dibanding kawasan lain.

Untuk membuang air, sebanyak 24 mesin pompa mobil dari pemerintah diterjunkan ke lokasi bencana. Mesin pompa berkapasitas antara 200-500 liter per detik ini mampu menggantikan peran tujuh pompa Waduk Pluit yang sebagian terendam air.